Oleh: Abrianto Chrisnawan

Pencarian air suci Prawitasari
Guru Durna memberitahukan Bima untuk menemukan air suci Prawitasari. Prawita dari asal kata Pawita artinya bersih, suci; sari artinya inti.
Jadi Prawitasari pengertiannya adalah inti atau sari dari pada ilmu suci.
Hutan Tikbrasara dan Gunung Reksamuka
Air suci
itu dikatakan berada dihutan Tikbrasara, dilereng Gunung Reksamuka.
Tikbra artinya rasa prihatin; sara berarti tajamnya pisau, ini
melambangkan pelajaran untuk mencapai lendeping cipta (tajamnya cipta).
Reksa berarti mamalihara atau mengurusi; muka adalah wajah, jadi yang
dimaksud dengan Reksamuka dapat diartikan: mencapai sari ilmu sejati
melalui samadi.
1. Sebelum melakukan samadi orang harus membersihkan atau menyucikan badan dan jiwanya dengan air.
2. Pada waktu samadi dia harus memusatkan ciptanya dengan fokus
pandangan kepada pucuk hidung. Terminologi mistis yang dipakai adalah
mendaki gunung Tursina, Tur berarti gunung, sina berarti tempat artinya
tempat yang tinggi.
Pandangan atau paningal sangat penting pada
saat samadi. Seseorang yang mendapatkan restu dzat yang suci, dia bisa
melihat kenyataan antara lain melalui cahaya atau sinar yang datang
kepadanya waktu samadi. Dalam cerita wayang digambarkan bahwasanya Resi
Manukmanasa dan Bengawan Sakutrem bisa pergi ketempat suci melalui
cahaya suci.
Raksasa Rukmuka dan Rukmakala
Di hutan,
Bima diserang oleh dua raksasa yaitu Rukmuka dan Rukmala. Dalam
pertempuran yang hebat Bima berhasil membunuh keduanya, ini berarti Bima
berhasil menyingkirkan halangan untuk mencapai tujuan supaya samadinya
berhasil.
Rukmuka : Ruk berarti rusak, ini melambangkan hambatan yang berasal dari kemewahan makanan yang enak (kemukten).
Rukmakala : Rukma berarti emas, kala adalha bahaya, menggambarkan
halangan yang datang dari kemewahan kekayaan material antara lain:
pakaian, perhiasan seperti emas permata dan lain-lain (kamulyan)
Bima tidak akan mungkin melaksanakan samadinya dengan sempurna yang
ditujukan kepada kesucian apabila pikirannya masih dipenuhi oleh
kamukten dan kamulyan dalam kehidupan, karena kamukten dan kamulyan akan
menutupi ciptanya yang jernih, terbunuhnya dua raksasa tersebut dengan
gamblang menjelaskan bahwa Bima bisa menghapus halangan-halangan
tersebut.
Samudra dan Ular
Bima akhirnya tahu bahwa
air suci itu tidak ada di hutan , tetapi sebenarnya berada didasar
samudra. Tanpa ragu-ragu sedikitpun dia menuju ke samudra. Ingatlah
kepada perkataan Samudra Pangaksama yang berarti orang yang baik
semestinya memiliki hati seperti luasnya samudra, yang dengan mudah akan
memaafkan kesalahan orang lain.
Ular adalah simbol dari
kejahatan. Bima membunuh ular tersebut dalam satu pertarungan yang seru.
Disini menggambarkan bahwa dalam pencarian untuk mendapatkan kenyataan
sejati, tidaklah cukup bagi Bima hanya mengesampingkan kamukten dan
kamulyan, dia harus juga menghilangkan kejahatan didalam hatinya.
Untuk itu dia harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
Rila : dia tidak susah apabila kekayaannya berkurang dan tidak iri kepada orang lain.
Legawa : harus selalu bersikap baik dan benar.
Nrima : bersyukur menerima jalan hidup dengan sadar.
Anoraga : rendah hati, dan apabila ada orang yang berbuat jahat kepadanya, dia tidak akan membalas, tetap sabar.
Eling : tahu mana yang benar dan salah dan selalu akan berpihak kepada kebaikan dan kebenaran.
Santosa : selalu beraa dijalan yang benar, tidak pernah berhenti untuk
berbuat yang benar antara lain : melakukan samadi. Selalu waspada untuk
menghindari perbuatan jahat.
Gembira : bukan berarti senang
karena bisa melaksanakan kehendak atau napsunya, tetapi merasa tentram
melupakan kekecewaan dari pada kesalahan-kesalahan dari kerugian yang
terjadi pada masa lalu.
Rahayu : kehendak untuk selalu berbuat baik demi kepentingan semua pihak.
Wilujengan : menjaga kesehatan, kalau sakit diobati.
Marsudi kawruh : selalu mencari dan mempelajari ilmu yang benar.
SAMADI/SEMEDI
dengan antara lain makan pada waktu sudah lapar,
makan tidak perlu banyak dan tidak
harus memilih makanan yang enak-enak:
minum secukupnya pada waktu sudah haus
dan tidak perlu harus memilih
minuman yang lezat;
tidur pada waktu sudah mengantuk dan
tidak perlu
harus tidur dikasur yang tebal dan nyaman;
tidak boleh terlalu sering
bercinta
dan itu pun hanya boleh dilakukan dengan pasangannya yang sah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar