"YAng paling utama apa yang aku ucapkan
dan apa yang diucapkan Nabi-nabi sebelumku,
yaitu Laa ilaaha
llallaah".(Al-Hadits).

Malahan ada Hadits yang menerangkan keunggulan kalimah itu, Sabda Rasulullah SAW : Jika ditimbangkan tujuh petala langit dalam satu daun timbangan, dan kalimat Laa ilaaha illallaah dalam satu timbangan yang lainnya, maka akan lebih berat kalimat Laa ilaaha illallaah".
Kesimpulan
Hadits-hadits tersebut diatas, diantaranya para Ulama' memperbanyak
Wirid untuk menambah dan memperkuat iman sebagaimana sabda Nabi SAW :
"Perbaharuilah iman kamu! Para sahabat bertanya: Bagaimana kami
memperbaharui Iman kami ya Rasulullah ? Jawab Nabi : Dengan memperbanyak
ucapan Laa ilaaha illallaah".(Al-HAdits). Apa sebabnya Nabi SAW
memerintakan harus memperbanyak membaca kaliamah Laa ilaaha
illallaah...... ?
Karena iman itu menurut ulama' terbagi dalam Lima
bagian :
1. Iman Mathbu(Iman para Malaikat).Iman ini tidak pernah
berkurang, juga tidak pernah bertambah, tegasnya, Iman para Malaikat
sudah ditetapkan.
2. Iman Ma'sum(Iman para Nabi). Iman ini kadang-kadang
bertambah apa bila datang Wahyu, namun tidak pernah berkurang,tegasnya
dihindarkan dari kekurangan.
3. Iman Makbul(Iman Orang-orang
Muslimin-muslimat). Iman ini kadang-kadang bertambah apa bila
mengerjakan tho'at, Berkurang apa bila mengerjakan ma'siat. tegasnya
akan diteima apa bila mengerjakan tho'at kepada Allah.
4. Iman
Maohuf(Imannya ahli Bid'ah). Tegasnya ditangguhkan. Apa bila ahli Bid'ah
itu berhenti dari mengerjakan Bid'ah nya, imannya akan diterima oleh
Allah SWT. Ahli Bid'ah itu diantaranya : Kaum Rofidhah atau Dukun, Ahli
sihir dll.
5. Iman Mardud(Ditolak Imannya). Tidak diterima olah Allah
SWT seperti Imannya orang-orang musyrik, murtad, kafir, dll. Menurut
Hadits tadi jelas bahwa apa bila ingin kuat iman, memparbanyak kalimat
tadi(Laa ilaaha illallaah).
Membaca kalimah Laa ilaaha illallaah menurut ahli fiqih dalam sehari semalam tidak boleh kurang dari 13 kali.
Membaca kalimah Laa ilaaha illallaah menurut ahli fiqih dalam sehari semalam tidak boleh kurang dari 13 kali.
Dan menurut ahli Tasawwuf,
tidak boleh kurang dari 1.200 kali, malah lebih banyak makin bertambah
pahalanya. Didalm Hadits dijelaskan keunggulan/khasiatnya kalimah itu :
"Barang siapa mengucapkan kalimah Laa ilaaha illallaah serta
dipanjangkan dengan maksud mengagungkan, maka dihancurkan baginya empat
ribu dosa besar'(Al-Hadits).
Barangsiapa mengucapkan Laa ilaaha
illallaah dengsn ikhlas dan bersih hatinya, pasti ia masuk
Syurga"(Al-Hadits).
Kalimah Laa ilaaha illallaah adalah Benteng Kami.
Barang siapa yang masuk kedalam benteng itu tentu akan diselamatkan dari
siksa kami(Al-Hadits).
Sahabat bertanya kepada Nabi SAW : Kalau Syurga
itu untuk siapa Ya Rasulullah....? Jawab Rasulullah: Itu diperuntukkan
bagi ahli Laa ilaaha illallaah.
Kalau neraka ....? Jawab Rasulullah : itu
untuk yang tidak pernah membaca Laa ilaaha illallaah. Siapa saja
manusia yang ucapan terakhirnya (pada Sakaratil Maut) membaca kalimah
Laa ilaaha illallaah, maka orang itu akan masuk kedalam Syurga.
Agar manusia selamat dan jadi ahli Syurga, Rasulullah SAW bersabda : "Talqinlah oleh kamu orang-orang yang akan mati dengan kalimah Laa ilaaha illallaah".
Agar manusia selamat dan jadi ahli Syurga, Rasulullah SAW bersabda : "Talqinlah oleh kamu orang-orang yang akan mati dengan kalimah Laa ilaaha illallaah".
Dengan Hadits ini, jelas bahwa yang harus diajari
mengucapkan kalimah Laa ilaaha illallaah, adalah orang "yang akan mati",
bukan hanya kepada yang sedang menghadapi sakaratil maut, karena
bukankah orang yang sehat wal'afiat juga akan mati? Dari pada kita
menunggu sampai sudah sekarat, alangkah baiknya kalau mulaindari
sekarang, selagi kita masih sehat dan mampu, karena apabila kita sudah
jatuh sakit, yang kadang-kadang sampai tidak bisa makan/minum, apalagi
diajari dzikir, yang apa bila didalam hatinya tidak ada iman, tidak
menyenangi dzikir dari sejak sekarang(berlatih dari sekarang), secara
syari'at tentu akan sulit. Kalau sakaratil maut sudah datang ,mata
melotot sudah tidak bisa lagi melihat, telinga sudah tidak dapat
mendengar lagi, mulut sudah tidak dapat berkata-kata lagi, kemauan dan
kesanggupan sudah hilang sama sekali. Yang masih ada adalah Ilmu dan
Hayat.
tanpa berlatih dari sejak sekarang untuk berdzikir Laa ilaaha
illallaah dalam sa'atnya akan dilaksanakan (dalam sakaratil maut)sangat
kecil kemungkinannya akan mampu. seperti Tentara yang memegang senjata
yang ampuh,kalau tanpa latihan, tentu akan kikuk dan kaku dalam medan
pertempuran karena tidak pernah berlatih dahulu.
Pada saat nyawa akan keluar dari jasad kita,mula-mula dari ujung ibu jari kaki, menjalar sampai kelutut, naik lagi sampai ke pusar, terus ke jantung, punggung, ke hati, ke dada langsung ke tengggorokan, ke otak ...... barulah lepas..... Pada waktu ruh keluar lepas dari otak, apa bila tidak dibarengi dengan dzikir pada Allah SWT dikhawatirkan kita akan mati dalam keadaan "su'ul Khotimah". Namun apa bila kita sudah terbiasa latihan dzikir mulai dari sekarang, sehingga dzikir itu menyerap kesekujur tubuh, Insya Allah ruh kita akan keluar dibarengi dengan dzikir kepada Allah. Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an : "Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. Maka masuklah kedalam jama'ah hamba-hamba-Ku dan masuklah kedalam Syurga-Ku"(QS.89 Al-Fajr 27-30).
Pada saat nyawa akan keluar dari jasad kita,mula-mula dari ujung ibu jari kaki, menjalar sampai kelutut, naik lagi sampai ke pusar, terus ke jantung, punggung, ke hati, ke dada langsung ke tengggorokan, ke otak ...... barulah lepas..... Pada waktu ruh keluar lepas dari otak, apa bila tidak dibarengi dengan dzikir pada Allah SWT dikhawatirkan kita akan mati dalam keadaan "su'ul Khotimah". Namun apa bila kita sudah terbiasa latihan dzikir mulai dari sekarang, sehingga dzikir itu menyerap kesekujur tubuh, Insya Allah ruh kita akan keluar dibarengi dengan dzikir kepada Allah. Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an : "Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. Maka masuklah kedalam jama'ah hamba-hamba-Ku dan masuklah kedalam Syurga-Ku"(QS.89 Al-Fajr 27-30).
Orang yang sakaratulmaut biasanya mengucapkan apa yang dia ucapkan
ketika sehat jika ketika hidupnya tidak biasa mengucapkan kalimah
toyyibah atau menyebut asma Alloh ,maka orang tersebut juga akan
kesulitan mengucapkan kalimah toyyibah atau menyebut asma Alloh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar