Kamis, 01 Desember 2011

ber Dzikirlah sebelum kamu di dzikirkan

"YAng paling utama apa yang aku ucapkan 
dan apa yang diucapkan Nabi-nabi sebelumku, 
yaitu Laa ilaaha llallaah".(Al-Hadits).

Lafadz-lafadz dzikir itu sanyak banyak, diantaranya : Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, Tamjid, Sholawat, dll. Akan tetapi diantara lafadz-lafadz dzikir yang disebut diatas tadi adalah yang paling utama. Menurut Sabda Rasulullah SAW, yaitu kalimat Laa ilaaha illallaah, sebagaimana keterangan Hadits : "YAng paling utama apa yang aku ucapkan dan apa yang diucapkan Nabi-nabi sebelumku, yaitu Laa ilaaha llallaah".(Al-Hadits).


Malahan ada Hadits yang menerangkan keunggulan kalimah itu, Sabda Rasulullah SAW : Jika ditimbangkan tujuh petala langit dalam satu daun timbangan, dan kalimat Laa ilaaha illallaah dalam satu timbangan yang lainnya, maka akan lebih berat kalimat Laa ilaaha illallaah". 
Kesimpulan Hadits-hadits tersebut diatas, diantaranya para Ulama' memperbanyak Wirid untuk menambah dan memperkuat iman sebagaimana sabda Nabi SAW : "Perbaharuilah iman kamu! Para sahabat bertanya: Bagaimana kami memperbaharui Iman kami ya Rasulullah ? Jawab Nabi : Dengan memperbanyak ucapan Laa ilaaha illallaah".(Al-HAdits). Apa sebabnya Nabi SAW memerintakan harus memperbanyak membaca kaliamah Laa ilaaha illallaah...... ? 
Karena iman itu menurut ulama' terbagi dalam Lima bagian : 
1. Iman Mathbu(Iman para Malaikat).Iman ini tidak pernah berkurang, juga tidak pernah bertambah, tegasnya, Iman para Malaikat sudah ditetapkan. 
2. Iman Ma'sum(Iman para Nabi). Iman ini kadang-kadang bertambah apa bila datang Wahyu, namun tidak pernah berkurang,tegasnya dihindarkan dari kekurangan. 
3. Iman Makbul(Iman Orang-orang Muslimin-muslimat). Iman ini kadang-kadang bertambah apa bila mengerjakan tho'at, Berkurang apa bila mengerjakan ma'siat. tegasnya akan diteima apa bila mengerjakan tho'at kepada Allah. 
4. Iman Maohuf(Imannya ahli Bid'ah). Tegasnya ditangguhkan. Apa bila ahli Bid'ah itu berhenti dari mengerjakan Bid'ah nya, imannya akan diterima oleh Allah SWT. Ahli Bid'ah itu diantaranya : Kaum Rofidhah atau Dukun, Ahli sihir dll. 
5. Iman Mardud(Ditolak Imannya). Tidak diterima olah Allah SWT seperti Imannya orang-orang musyrik, murtad, kafir, dll. Menurut Hadits tadi jelas bahwa apa bila ingin kuat iman, memparbanyak kalimat tadi(Laa ilaaha illallaah).

Membaca kalimah Laa ilaaha illallaah menurut ahli fiqih dalam sehari semalam tidak boleh kurang dari 13 kali. 
Dan menurut ahli Tasawwuf, tidak boleh kurang dari 1.200 kali, malah lebih banyak makin bertambah pahalanya. Didalm Hadits dijelaskan keunggulan/khasiatnya kalimah itu : "Barang siapa mengucapkan kalimah Laa ilaaha illallaah serta dipanjangkan dengan maksud mengagungkan, maka dihancurkan baginya empat ribu dosa besar'(Al-Hadits).
Barangsiapa mengucapkan Laa ilaaha illallaah dengsn ikhlas dan bersih hatinya, pasti ia masuk Syurga"(Al-Hadits). 
Kalimah Laa ilaaha illallaah adalah Benteng Kami. Barang siapa yang masuk kedalam benteng itu tentu akan diselamatkan dari siksa kami(Al-Hadits). 
Sahabat bertanya kepada Nabi SAW : Kalau Syurga itu untuk siapa Ya Rasulullah....? Jawab Rasulullah: Itu diperuntukkan bagi ahli Laa ilaaha illallaah. 
Kalau neraka ....? Jawab Rasulullah : itu untuk yang tidak pernah membaca Laa ilaaha illallaah. Siapa saja manusia yang ucapan terakhirnya (pada Sakaratil Maut) membaca kalimah Laa ilaaha illallaah, maka orang itu akan masuk kedalam Syurga.

Agar manusia selamat dan jadi ahli Syurga, Rasulullah SAW bersabda : "Talqinlah oleh kamu orang-orang yang akan mati dengan kalimah Laa ilaaha illallaah". 
Dengan Hadits ini, jelas bahwa yang harus diajari mengucapkan kalimah Laa ilaaha illallaah, adalah orang "yang akan mati", bukan hanya kepada yang sedang menghadapi sakaratil maut, karena bukankah orang yang sehat wal'afiat juga akan mati? Dari pada kita menunggu sampai sudah sekarat, alangkah baiknya kalau  mulaindari sekarang, selagi kita masih sehat dan mampu, karena apabila kita sudah jatuh sakit, yang kadang-kadang sampai tidak bisa makan/minum, apalagi diajari dzikir, yang apa bila didalam hatinya tidak ada iman, tidak menyenangi dzikir dari sejak sekarang(berlatih dari sekarang), secara syari'at tentu akan sulit. Kalau sakaratil maut sudah datang ,mata melotot sudah tidak bisa lagi melihat, telinga sudah tidak dapat mendengar lagi, mulut sudah tidak dapat berkata-kata lagi, kemauan dan kesanggupan sudah hilang sama sekali. Yang masih ada adalah Ilmu dan Hayat. 
tanpa berlatih dari sejak sekarang untuk berdzikir Laa ilaaha illallaah dalam sa'atnya akan dilaksanakan (dalam sakaratil maut)sangat kecil kemungkinannya akan mampu. seperti Tentara yang memegang senjata yang ampuh,kalau tanpa latihan, tentu akan kikuk dan kaku dalam medan pertempuran karena tidak pernah berlatih dahulu.
Pada saat nyawa akan keluar dari jasad kita,mula-mula dari ujung ibu jari kaki, menjalar sampai kelutut, naik lagi sampai ke pusar, terus ke jantung, punggung, ke hati, ke dada langsung ke tengggorokan, ke otak ...... barulah lepas..... Pada waktu ruh keluar lepas dari otak, apa bila tidak dibarengi dengan dzikir pada Allah SWT dikhawatirkan kita akan mati dalam keadaan "su'ul Khotimah". Namun apa bila kita sudah terbiasa latihan dzikir mulai dari sekarang, sehingga dzikir itu menyerap kesekujur tubuh, Insya Allah ruh kita akan keluar dibarengi dengan dzikir kepada Allah. Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an : "Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. Maka masuklah kedalam jama'ah hamba-hamba-Ku dan masuklah kedalam Syurga-Ku"(QS.89 Al-Fajr 27-30).

Orang yang sakaratulmaut biasanya mengucapkan apa yang dia ucapkan ketika sehat jika ketika hidupnya tidak biasa mengucapkan kalimah toyyibah atau menyebut asma Alloh ,maka orang tersebut juga akan kesulitan mengucapkan kalimah toyyibah atau menyebut asma Alloh  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar